Berbicara tentang “kota” akan muncul serangkaian bayangan dalam benak kita. Kota identik dengan kemacetan lalu lintas, sistem transportasi yang rumit, lahan yang semakin sempit, lalu lalang orang yang padat, pemukiman yang padat, gedung perkantoran yang menjulang tinggi, masyarakatnya yang cenderung individual, ruang terbuka yang semakin terbatas dan aktivitas orang yang sangat sibuk.

Desain interior rumah atau perkantoran di perkotaan perlu memperhatikan karakteristik kota dan masyarakatnya. Rumah di perkotaan tentu memiliki desain interior yang berbeda dibandingkan dengan rumah-rumah di pinggiran kota atau di daerah pedesaan. Demikian juga kantor yang terletak di jantung kota. Sudah bisa dipastikan, perkantoran selalu mencari lokasi yang strategis persis di tengah kota agar mudah dijangkau. Tapi tidak hanya Anda yang berpikir demikian. Ada banyak orang yang berpikir serupa sehingga ruang yang tersedia pun semakin terbatas dan akhirnya harga propertinya pun menjadi sangat mahal.

Bagaimana sebetulnya desain interior yang ideal di lingkungan perkotaan? Berikut beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan,

Layout ruang yang efisien.

Semakin terbatasnya lahan kosong di perkotaan, lahan untuk rumah dan kantor tentu semakin sempit. Rumah di tengah kota tentu menjadi incaran banyak orang. Harganya bisa menjulang tinggi sementara luasnya lebih sempit daripada rumah di pinggiran kota. Layout atau tata ruang menjadi penting dalam hal ini. Anda bisa membeli rumah di tengah kota dengan harga mahal tetapi nilainya akan sebanding bila layoutnya memenuhi kebutuhan Anda. Rumah di tengah kota paling tidak memenuhi kebutuhan akan kamar tidur, dapur dan ruang keluarga. Ruang keluarga mungkin menyatu dengan ruang tamu. Atau bisa jadi ruang keluarga, dapur dan ruang tamu menjadi satu. Kesannya mungkin tidak nyaman. Tetapi dengan penataan yang baik ditambah dengan desain interior yang tepat bukan tidak mungkin akan tercipta suasana yang lapang dan nyaman. Minimalkan penggunaan sekat, pilih perabot yang ergonomis dan ramping, dan manfaatkan sebanyak mungkin area untuk penyimpanan barang.

Perabot yang ergonomis dan multifungsi.

Sempitnya lahan menjadi tantangan tersendiri bagi desainer interior perumahan di perkotaan khususnya yang berbentuk apartemen. Sebuah perabot bisa jadi memiliki beberapa fungsi. Misalnya sebuah sofa untuk bersantai bisa juga menjadi kursi untuk bekerja bila dihadapannya diletakkan sebuah meja lipat. Atau sebuah sofa dibuat diatas platform kayu dan bagian bawahnya bisa dijadikan lemari penyimpanan. Lemari dengan pintu dorong tentu lebih menghemat tempat daripada dengan daun pintu. Penempatan cermin yang menempel di lemari pun merupakan bentuk efisiensi yang baik. Meskipun tujuannya adalah memaksimalkan ruang, tetapi sisi ergonomis dari perabot tidak boleh dilupakan. Tentunya Anda tidak mau pegal-pegal setelah duduk di kursi dengan desain yang salah.

Pilihan warna dinding, dan perabot.

Kehidupan kota yang hiruk pikuk sangat mempengaruhi mental Anda yang tinggal di perkotaan. Baik Anda yang bekerja di luar rumah maupun yang berkantor di rumah, ataupun untuk Anda yang sibuk merawat anak-anak…semuanya adalah aktivitas yang melelahkan . Pulang ke rumah atau apartemen menjadi suatu kesempatan untuk memulihkan mental Anda dalam waktu singkat. Salah satu cara untuk memperbaiki suasana hati menjadi positif adalah dengan melihat hal-hal yang positif. Penggunaan warna yang lembut  akan membantu terbentuknya suasana hati yang positif. Warna dinding dan perabot seperti putih, abu-abu atau peach cukup baik membentuk suasana hati yang positif.

Gunakan material kaca.

Salah satu trik untuk mendapatkan kesan luas adalah dengan menggunakan cermin di beberapa bagian ruang. Misalnya memasang cermin pada lemari pakaian atau di salah satu dinding ruang duduk. Selain memberi kesan luas, cermin atau kaca juga memberikan kesan terang dan hangat bagi penghuninya. Tetapi jangan lupa bahwa penempatan kaca atau cermin juga harus memiliki sifat fungsional. Tentu tidak ada gunanya meletakkan cermin di belakang dinding yang di depannya diletakkan seperangkat alat televisi atau audio. Anda dapat melihat pantulan kabel-kabel di belakangnya. Cermin yang fungsinal misalnya dapat Anda gunakan untuk berkaca sebelum berangkat kerja atau untuk menjadi papan untuk meninggalkan pesan singkat yang dapat dihapus kemudian.

Dekorasi natural.

Apartemen atau rumah mungil di daerah perkotaan pastilah minim area terbuka. Bila Anda tidak dapat memiliki suasana alam seperti halaman belakang atau teras, mengapa tidak Anda bawa saja ke dalam apartemen atau rumah suasana alam itu. Pasanglah pot-pot kecil dengan tanaman-tanaman yang mudah perawatannya di meja atau di beberapa bagian dari rak buku Anda. Atau bila memungkinkan, buatlah sebuah rak khusus untuk meletakkan beberapa pot. Warna-warna alam seperti hijau dan cokelat akan memberikan rasa segar dan menghilangkan penat. Cobalah pasang tanaman-tanaman hias seperti kaktus, lidah buaya, anthurium, asparagus, sirih gading atau yang lain. Pilihlah jenis tanaman-tanaman yang tidak membutuhkan perawatan setiap hari, tidak membutuhkan banyak tempat dan bisa membersihkan udara di dalam ruangan. Atau bila Anda mau sedikit repot, milikilah sebuah aquarium kecil yang tidak memakan tempat. Pilihlah bentuk aquarium yang sederhana dan minimalis seperti toples atau bentuk bola. Bahkan Anda dapat menyatukan aquarium dengan tanaman di atasnya atau aquarium yang menjadi dinding pembatas ruang. Bagaimana dengan ikannya? Pilihlah ikan air tawar yang relatif mudah perawatannya seperti ikan mas koki, manfish, atau ikan guppy.

Lahan sempit tidak menjadi halangan untuk menciptakan istana bagi Anda yang tinggal di perkotaan. Istana yang baik tidak membutuhkan ruang yang luas namun membutuhkan suasana yang nyaman dan memberikan ketenangan setelah seharian bergulat dengan hiruk pikuk kehidupan. Desain interior yang tepat akan memberikan rasa nyaman dan tenang bagi Anda. Jangan lupa untuk selalu menyesuaikan antara fungsi, kebutuhan dan kepribadian Anda. Interaksi yang baik dari ketiganya akan menciptakan istana yang tepat bagi Anda.